Friday, January 25, 2008

Memperbaiki Flash Disk Yang Rusak

Dapet kiriman dari teman lewat e-mail:
Untuk meperbaiki Flash Disk yang tiba-tiba mati silahkan coba step-step berikut ini.
  1. Download HP Drive Boot Utility sebesar 45 Mb. Freeware. Software ini mendukung untuk Flash Disk yang bukan keluaran HP.
  2. Install software tersebut
  3. Tancapkan flashdisk yang bermasalah ke dalam komputer.
  4. Jalankan software dan pilihlah drive tempat flash disk anda.
  5. Pilih Create New or Replace Existing Configuration
sumber: http://maztikno.wordpress.com/2007/07/26/memperbaiki-flash-disk-yang-tiba-tiba-mati/
notes: gue belum pernah ngebuktiin, kalo udah ada yang pernah nyoba kasih tau hasilnya ya...

Sunday, January 20, 2008

Agar Komputer Awet Pakai

Sedikit tips untuk para pemakai komputer agar komputer kesayangan awet (panjang umur).

  1. Sering-sering dinyalain, paling engga 2 hari sekali. Biarpun lagi ga ada niat make komputer tetep dinyalain, ga usah lama-lama.. sampe selesai booting aja trus shutdown lagi. Ga punya penjelasan logis utk poin ini, berdasarkan pengalaman aja
  2. Bersihin CPU secara rutin apalagi yang tinggal di daerah berdebu. Biar komponen2 dlm CPU tetep bersih, kotor itu kan ga sehat :p
  3. Copot sumber power/listrik kalo komputer lagi ga dipake. Utk menghindari lonjakan tegangan listrik yg bisa ngerusak komponen PC.
  4. Atur posisi CPU supaya kipas power bisa "bernafas". Supaya pembuangan panas ga terhalang.
  5. Atur posisi komponen dan kabel2 di dlm CPU dengan rapi dan tdk terlalu bertumpuk. Supaya udara dlm CPU bisa bergerak bebas.. burung kali boss :p
sumber: pengalaman pribadi

Menyongsong Babak Final Zaman

Kesadaran bahwa kita merupakan Ummat Akhir Zaman atau The Last of Mankind Living in the End of Time merupakan perkara penting. Sebab hal ini akan membawa kita pada keyakinan bahwa Hari Akhir telah dekat kedatangannya. Bahkan Allah Ta’ala berfirman sebagai berikut: "Manusia bertanya kepadamu tentang hari akhir. Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari akhir itu hanya di sisi Allah."Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari akhir itu sudah dekat waktunya.” (QS Al-Ahzab 63)

Dan Rasulullah saw sendiri bersabda: “Aku diutus sebelum kedatangan Hari Akhir sebagaimana jari telunjuk ini mendahului jari tengahku. ” (HR Muslim 4141)

Rasulullah saw menjelaskan kepada kita sejak 15 abad yang lalu bahwa Ummat Islam yang hidup di Era Akhir Zaman ini akan mengalami perjalanan sejarah yang mengandung lima babak.

“1. Babak Kenabian akan berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.
2. Kemudian babak keKhalifahan yang mengikuti pola (manhaj) Kenabian berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.
3. Kemudian babak Raja-raja yang menggigit berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.
4. Kemudian babak Raja-raja yang memaksakan kehendak(para diktator) berlangsung di tengah kalian selama masa yang Allah kehendaki kemudian Allah mencabutnya jika Allah menghendaki untuk mencabutnya.
5. Kemudian babak keKhalifahan yang mengikuti pola (manhaj) Kenabian kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad 17680)

Hadits ini menguraikan Ringkasan Perjalanan Sejarah Ummat Islam yang terdiri dari lima babak sebagai berikut:
Babak I=> Kenabian
Babak II=> Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian
Babak III=> Raja-raja yang Menggigit
Babak IV=> Raja-raja yang Memaksakan kehendak (diktator)
Babak V=> Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian

Babak pertama atau babak Kenabian adalah masa di mana ummat Islam langsung dipimpin oleh Nabiyullah Muhammad saw secara langsung. Babak ini berlangsung singkat yaitu 23 tahun (13 tahun Sebelum Hijrah hingga 10 Hijriah), tidak sampai seperempat abad lamanya. Tetapi ia merupakan masa yang singkat namun diberkahi Allah Ta’ala. Ketika Nabi saw baru diutus pada usia 40 tahun jazirah Arab sedang tenggelam di dalam nilai-nilai zhulumat al-jaahiliyyah (kegelapan nilai-nilai jahiliah). Sementara tatkala Nabi saw wafat pada usia 63 tahun telah terjadi transformasi sosial secara total sehingga jazirah Arab menjadi bersinar di bawah naungan Nurul Islam (Cahaya Ajaran Allah Ta’ala Al-Islam). SubhaanAllah. Babak pertama sudah berlalu, saudaraku.

Babak kedua atau babak Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian adalah masa di mana setelah wafatnya Nabi Muhammad saw ummat dipimpin oleh para sahabat mulia yang dijuluki Khulafaa Ar-Rasyidin (para khalifah yang jujur, adil dan istiqomah mengikuti Allah dan RasulNya). Masa ini ditandai kepemimpinan sahabat-sahabat utama, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khattab, Ustman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Tholib radhiyAllahu ‘anhum ajmaa’iin (semoga Allah meridhai keempatnya tanpa kecuali). Babak ini juga berlangsung singkat yaitu 30 tahun (tahun 10 H hingga 40 H), seperempat abad lebih sebagaimana prediksi Nabiyullah Muhammad saw: “Era Al-Khilafah di dalam ummatku berlangsung tugapuluh tahun, kemudian sesudah itu muncullah era kerajaan demi kerajaan.” (HR At-Tirmidzi 2152). Babak kedua sudah berlalu, saudaraku.

Kemudian muncullah babak ketiga atau babak kepemimpinan Raja-raja yang Menggigit. Ia adalah masa di mana ummat Islam dipimpin dengan pola kerajaan selama masa yang cukup lama yaitu sejak tahun 40 H hingga tahun 1342 H atau sekitar 14 abad, tepatnya selama 1302 tahun. Babak ini terutama ditandai dengan berdirinya tiga kerajaan Islam besar-besar yaitu Daulat Bani Umayyah lalu Daulat Bani Abbasiyyah kemudian Kesultanan Utsmani Turki yang di dalam berbagai kitab sejarah dunia (barat) lebih dikenal dengan The Ottoman Empire.
Mengapa pada masa ini para pemimpin ummat dijuluki oleh Nabiyullah Muhammad saw sebagai “para raja yang menggigit”, padahal ummat masih menyebut mereka sebagai khalifah, institusi negara Islam masih bernama khilafah dan Al-Qur’an serta Sunnah Nabi saw masih dijunjung tinggi? Karena ketika itu suksesi pergantian kepemimpinan seorang khalifah kepada khalifah berikutnya menggunakan pola keturunan alias pola kerajaan. Sementara disebut “menggigit” karena para raja tersebut “menggigit” Al-Qur’an dan Sunnah, turun sedikit kualitasnya dibandingkan babak sebelumnya di mana para Khulafaa Ar-Rasyidin “menggenggam” Al-Qur’an dan Sunnah secara kuat dan mantap. Oleh karenanya, babak ketiga ini jelas babak yang lebih buruk daripada babak kedua. Namun ia masih jauh lebih baik daripada babak keempat, sebab setidaknya ia masih mampu memelihara ummat Islam berada di dalam satu kesatuan Jama’atul Muslimin yang tunggal dengan wilayah geografis Daulah Islamiyyah yang tunggal serta kepemimpinan yang memiliki otoritas tunggal. Pada masa ini tidak ditemukan kasus perbedaan penetapan tanggal jatuhnya hari Raya Idul Fitri, karena masih ada Final Decision Maker yang menyelesaikan berbagai perbedaan hasil ru’yatul hilal yang muncul di tengah ummat. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Babak ketigapun sudah berlalu dan menjadi sejarah, saudaraku.

Setelah perjalanan sejarah Ummat Islam melalui babak pertama, kedua dan ketiga, maka Nabiyullah Muhammad saw selanjutnya memberitakan akan datangnya babak keempat yaitu babak kepemimpinan Raja-raja yang memaksakan kehendak(para diktator). Ini adalah babak yang diawali semenjak runtuhnya kekhalifahan kesultanan Ustmani Turki pada tahun 1924 atau 1342 H. Babak ini ditandai dengan runtuhnya kesatuan Ummat Islam dengan kesatuan wilayah dan kepemimpinannya. Ummat Islam menjalani kehidupan laksana anak-anak ayam kehilangan induk. Dunia Islam terurai menjadi kepingan-kepingan negeri yang memiliki arah dan sistem beraneka jenis yang pada umumnya jauh dari arah dan sistem Islam. Mulailah dunia memiliki para pemimpin dan penguasa yang memaksakan kehendak seraya mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya. Nasionalisme dan sekularisme menjadi dominan pada tataran kehidupan sosial-kemasyarakatan, sementara identitas dan ideologi Islam cenderung dilokalisasi pada tataran kehidupan individual semata.

Pada babak keempat ummat Islam menjalani the darkest ages of the Islamic history (masa paling kelam dalam sejarah Islam). Ini sudah merupakan skenario Ilahi dalam rangka menyadarkan kita akan benarnya firman Allah Ta’ala sebagai berikut: “Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…” (QS Ali Imran ayat 140)

Ada harinya orang-orang beriman mengalami kejayaan dan memiliki peradaban yang kuat, sementara ada harinya mereka merasakan kekalahan, keterpurukan dan ketidak-jelasan peradaban. Ada pula harinya orang-orang kafir berjaya, memiliki peradaban bahkan berlaku semena-mena dan ada harinya mereka keok, kalah serta tidak berdaya menyebarluaskan budaya maksiat dan kekufurannya. Itulah sunnatullah yang mesti berlaku dalam kehidupan di dunia yang fana ini. Yang penting bagi kita adalah setelah menyadari kita berada pada posisi terpuruk sekarang ini seyogyanya kita bersungguh-sungguh memelihara kesabaran dan konsistensi (istiqomah) dalam menjalankan kehidupan berpandukan ajaran Islam. Kita tidak mungkin banyak berharap dalam situasi di mana para sedang merajalela menguasai dunia dewasa ini. Kondisi ini bahkan telah dinubuwwahkan oleh Rasulullah saw melalui berbagai tanda-tanda Akhir Zaman yang begitu banyak bermunculan di era kita sekarang ini.

Bahkan jika kita cermati hadits mengenai perjalanan sejarah Ummat Islam riwayat Imam Ahmad di atas sudah sepatutnya kita mengembangkan optimisme –selain sabar dan istiqomah- karena babak keempat bukanlah babak final perjalanan nasib ummat Islam. Masih ada satu babak lagi yang perlu dijemput oleh ummat Islam. Itulah babak kelima di mana bakal tegak kembali era kepemimpinan orang-orang sekaliber Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali, yaitu Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian. Suatu era yang barangkali tidak terbayangkan bagi siapapun yang telah begitu dahsyat terperangkap dalam kesenangan menipu babak keempat sekarang ini. Era yang sudah pasti dinantikan oleh setiap muslim-mu’min yang merindukan tegakknya keadilan dan kejujuran hakiki.

Marilah kita persiapkan diri seoptimal mungkin untuk menghadapi babak final, babak kelima tersebut. Mari kita kenali, fahami dan persiapkan diri menghadapi Tanda-tanda Akhir Zaman yang bakal memenuhi panggung sandiwara dunia di masa peralihan babak keempat menuju babak kelima Ummat Akhir Zaman ini. Pastikan keberfihakan kita kepada Imam Mahdi dan Nabiyullah Isa Al-Masih as. Pastikan penolakan kita masuk ke dalam
pasukan para penguasa diktator babak keempat apalagi ke dalam pasukan Dajjal, fitnah terbesar di Akhir Zaman kata Nabi saw.

Ibarat sebuah film, dunia saat ini telah berada pada episode menjelang The End. Bayangkan, sudahlah kita dijuluki Ummat Akhir Zaman, lalu dari lima babak perjalanan Ummat Akhir Zaman yang beriman ini, kita berada di babak keempat pula. Berarti, kita wajib mempersiapkan diri menyongsong babak final Akhir Zaman. Masa transisi dari babak keempat menuju babak kelima kata Nabi saw bakal diwarnai banyak ujian dan fitnah yang kian menghebat sehingga sebagian ulama menyebutnya sebagai era Huru-hara Akhir Zaman.

Tidak ada sutradara manapun yang menulis skenario untuk mengecewakan para penonton. Sutradara selalu memastikan bahwa jagoan atau the Good Guys keluar sebagai pemenang atas para penjahat (the Bad Guys). SubhaanAllah, apalagi Allah Ta’ala, sebaik-baiknya Penulis Skenario. Pastilah Allah berrencana memenangkan tentaraNya atas tentara Dajjal atau hizbusy-syaithan. Namun, sebagaimana semua film pada umumnya, mustahil jagoan menang sebelum melalui episode yang paling seru dan dahsyat. Artinya, mustahil babak kelima akan datang bila Ummat Islam berharap mencapainya sekedar dengan berjalan melalui taman-taman bunga. Sudah sewajarnya bilamana peralihan babak keempat menuju babak kelima melewati bukit-bukit berbatu dan jurang-jurang curam diwarnai deraian airmata bahkan sangat mungkin bersimbah darah. Sebab mustahil para penguasa diktator babak keempat akan menyerahkan begitu saja kepemimpinan kepada orang-orang beriman dan beramal sholeh kecuali melalui sebuah perlawanan yang keras. Satu hal yang pasti, masa transisi itu mustahil sekedar melalui meja perundingan, apalagi sekedar melalui permainan pertarungan “kotak suara”.
Wallahu ‘alam bish-shawwaab.

sumber: disarikan dari Khutbah Iedul Fitri 1428H oleh Muhammad Ihsan Arlansyah Tandjung, Lapangan Kompleks Pelni, Cimanggis, Depok. 1 Syawwal 1428H/Oktober 2007 yang dipublikasikan di http://groups.google.com/group/dreamfriend-pomosda

Debat Keimanan

Percakapan menarik

Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara di depan kelas mengenai permasalahan yang dimiliki ilmu pengetahuan tentang Tuhan. Dia meminta seorang siswa baru utk berdiri dan…

Professor : kamu seorang Muslim, benar nak?
Student : Ya pak.
Professor : Jadi km percaya pada Tuhan?
Student : Tentu saja pak..
Professor : apakah Tuhan itu baik?
Student : tentu.
Professor : apakah Tuhan maha kuasa?
Student : Ya.
Professor : Saudaraku tetap meninggal karena kanker walaupun dia telah berdoa kepada Tuhan utk kesembuhannya. Banyak dari kita akan berusaha menolong orang lain yg sakit. Tapi Tuhan tidak. Jika demikian, bagaimana Tuhan itu bisa baik? Hmm?

(Student terdiam.)

Professor : Kamu tdk bisa menjawab kan ? Mari mulai lagi, anak muda. Apakah Tuhan itu baik?

Student : Ya.
Professor : Apakah setan itu baik?
Student : Tidak.
Professor : Darimana setan berasal?
Student : Dari...Tuhan.. .
Professor : Itu benar. Katakan padaku nak, apakah ada kejahatan di dunia ini?

Student : Ya.
Professor : Kejahatan ada dimana-mana kan ? Dan Tuhan-lah yang menciptakan segala sesuatu. Benar?

Student : Ya.
Professor : jadi siapa yang menciptakan kejahatan?

(Student tidak menjawab.)

Professor : Apakah ada penyakit? Perbuatan tak bermoral? Kebencian? Keburukan? Semua hal buruk ini ada di dunia, ya kan ?

Student : Ya pak.
Professor : jadi siapa yang menciptakan itu semua?

(Student tidak menjawab.)

Professor : ilmu pengetahuan mengatakan kamu mempunyai 5 indera yang kamu gunakan untuk mengidentifikasi dan mengamati lingkungan sekitarmu. Katakan padaku nak.. apakah kamu pernah melihat Tuhan?

Student : tidak pak.
Professor : katakan pada kami, apakah kamu pernah mendengar Tuhan-mu?

Student : Tidak pak.
Professor : pernahkah kamu merasakan Tuhan, mencicipi Tuhan mu, mencium aroma Tuhan? Apakah inderamu pernah menerima sensor tentang keberadaan Tuhan?

Student : tidak pak, saya rasa belum pernah.
Professor : sampai saat ini kamu masih percaya kepada-Nya?
Student : Ya.
Professor : berdasarkan empiris, percobaan, protokol demonstrasi, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhan mu tidak ada. Apa pendapatmu tentang itu nak?

Student : tidak ada. Saya hanya punya keimanan.
Professor : Ya. Keimanan. Dan itulah permasalahan yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan

Student : Professor, apakah ada sesuatu seperti panas?
Professor : Ya.
Student : dan apakah ada sesuatu seperti dingin?
Professor : Ya.
Student : tidak pak. Tidak ada

(ruang kelas menjadi sangat sunyi dengan pembalikan keadaan ini)

Student : pak, anda bisa punya banyak panas, bahkan lebih banyak panas, super panas, mega panas, sedikit panas atau tidak ada panas. Tapi kita tidak punya sesuatu yang disebut dingin. Kita dapat mencapai 458 derajat dibawah nol, dimana tidak ada panas, tapi kita tidak dapat lebih jauh lagi dari itu. Tidak ada sesuatu yang kita sebut dingin. Dingin hanyalah kata yang kita gunakan untuk menggambarkan ketiadaan panas. Kita tidak dapat mengukur dingin. Panas adalah energi. Dingin bukanlah kebalikan dari panas, pak, tapi hanyalah ketiadaan dari panas.

(suasana menjadi sangat sepi)

Student : bagaimana dengan gelap, profesor? Apakah ada sesuatu seperti kegelapan?

Professor : ya, apakah yang disebut malam jika tidak ada gelap?

Student : anda salah lagi profesor. Kegelapan adalah ketiadaan dari sesuatu. Anda bisa punya cahaya rendah, cahaya normal, cahaya terang, cahaya berkedip.. tapi jika anda tiba-tiba kehilangan cahaya, anda tidak punya apa-apa kan ? Pada kenyataannya, kegelapan tidak ada. Jika itu ada anda akan dapat membuat gelap, lebih gelap, ya kan ?

Professor : jadi apa maksudmu, anak muda?
Student : pak, maksud saya adalah dasar pemikiran filosofi anda cacat.

Professor : cacat? Dapatkah kamu terangkan mengapa?
Student : pak, anda membahas dasar pemikiran tentang ke-dua-an (pasangan). Anda berargumen ada hidup dan ada mati, ada Tuhan baik dan Tuhan jahat. Anda memperlihatkan konsep tentang keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas, sesuatu yang dapat kita ukur. Pak, ilmu pengetahuan tidak dapat menjelaskan tentang pikiran. Pikiran menggunakan listrik dan magnet. Tapi tidak pernah dapat dilihat, tidak pernah dapat dimengerti sepenuhnya. Untuk melihat kematian, sebagai kebalikan dari kehidupan adalah dengan mengabaikan fakta bahwa kematian tidak akan ada sebagai sesuatu yang substansial. Kematian bukan kebalikan dari kehidupan: hanya ketiadaan dari itu. Sekarang katakan padaku profesor. Apakah anda mengajar siswa anda yang merupakan hasil evolusi (siswa berasal dari monyet)?

Professor : jika anda merujuk pada proses evolusi alami, ya tentu saja.

Student : apakah anda pernah mengamati proses evolusi dengan mata anda sendiri pak?

(profesor menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, mulai menyadari arah argumen)

Student : karena tidak ada yang pernah menyaksikan proses evolusi dan bahkan tidak dapat membuktikan bahwa proses ini sedang berlangsung, apakah anda tidak mengajarkan opini anda pak? Apakah anda bukan ilmuwan melainkan pendeta?

(kelas bergemuruh)

Student : apakah di kelas ini ada yang pernah melihat otak profesor?

(seluruh kelas tertawa)

Student : apakah disini ada yang pernah mendengar otak profesor, merasakannya, menyentuhnya atau mencium aromanya? Tidak ada yang pernah melakukan itu. Jadi berdasarkan aturan empiris, protokol demonstrasi, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa anda tidak mempunyai otak pak. Dengan segala hormat, pak, bagaimana kami mempercayai kuliah anda pak?

(ruangan sunyi. Profesor menatap si siswa, wajahnya menunjukkan bahwa dia tidak menyangka hal ini)

Professor : kurasa anda harus menerima itu semua dengan keimanan, nak.

Student : itulah pak. keterkaitan antara manusia dan Tuhan adalah IMAN.

Itulah yang membuat segalanya hidup dan berjalan.

PS: saya percaya anda menikmati percapakan ini.. jika demikian.. anda mungkin ingin teman-teman anda utk dapat menikmati hal yang sama, ya kan ?

sumber: islam_liberal@ yahoogroups. com
From: "jip_id"
Date: Wed, 12 Sep 2007 02:58:55 -0000
Subject: Debat tentang Keimanan

baca artikel asli dalam bhs inggris

Hukum Kuis Berhadiah

Tidak semua kuis itu haram dan juga tidak semua undian itu haram. Yang haram hanya apabila ada unsur judinya, di mana syarat-syarat sebuah perjudian terjadi.

Sedangkan kuis dan undian yang tidak terpenuhi syarat judi di dalamnya, tidak haram. Bahkan Rasulullah SAW seringkali mengundi para isterinya untuk ikut dalam peperangan. Padahal dengan undian itu, nasib mereka seperti sedang diperjudikan. Akan tetapi karena syarat terjadinya perjudian tidak tercukupi, undian itu buka judi.

Di antara syarat terjadinya perjudian adalah:

1. Yang diperjudikan adalah sesuatu yang bersifat harta atau bernilai harta. Baik berupa uang atau pun benda-benda lain. Sedangkan bila yang diundi tidak ada kaitannya dengan masalah harta dan keuangan, maka bukan termasuk perjudian.

2. Para peserta undian itu harus menyetorkan sejumlah harta. Baik bersifat langsung atau tidak langsung.

Yang dimaksud dengan menyetorkan harta secara langsung seperti umumnya orang main judi, di mana masing-masing mengeluarkan uang taruhan diletakkan di atas meja. Siapa yang keluar sebagai pemenang dalam permainan, maka dia berhak atas uang yang terkumpul dari para peserta judi.

Sedangkan menyetorkan uang secara tidak langsung adalah masing-masing peserta tidak perlu mengeluarkan uangnya terlebih dahulu. Tapi siapa yang kalah dalam suatu permainan, akan dihukum untuk mengeluarkan uang buat pemain lainnya. Misal yang paling sederhana adalah latihan main badminton yang tidak pakai duit. Tetapi siapa yang kalah harus mentraktir yang menang.

Uang yang digunakan untuk mentraktir itu sebenarnya adalah uang pasangan/uang taruhan, tetapi tidak dikeluarkan atau diperlihatkan terlebih dahulu. Tetapi keduanya tetap sama saja, sama-sama judi yang diharamkan.

Tetapi kalau peserta tidak harus mengeluarkan uang, baik di awal atau di akhir, maka tidak termasuk judi. Misalnya seorang ayah menantang anaknya, kalau anaknya bisa menghafal juz 'Amma, akan membelikan sepeda. Lalu anaknya berhasil menghafal, maka ayahnya mengeluarkan uang untuk membeli sepeda. Praktek ini meski agak mirip dengan judi, tapi bukan judi. Sebab yang mengeluarkan uang taruhan bukan kedua belah pihak, melainkan hanya satu pihak saja. Dan yang begini hukumnya boleh.

Seandainya si anak tidak berhasil menghafal, dia kalah dengan cara tidak mendapat apa-apa. Tapi tidak ada kewajiban baginya untuk mengeluarkan harta tertentu. Seandainya di dalam kesepakatan antara ayah dan anak itu ada ketentuan bahwa kalau berhasil si anak dibelikan sepeda, tapi kalau tidak berhasil si anak harus membayar uang tertentu, maka praktek itu adalah judi. Meski yang dilombakan masalah menghafal Al-Quran.

Berangkat dari ketentuan ini, seandainya di dalam satu kelompok pengajian ada ketentuan untuk menghafal quran, kalau ada yang tidak menghafal dihukum denda, maka sebenarnya sudah sangat dekat dengan judi. Yaitu apabila uang denda itu dikembalikan kepada semua peserta pegajian, misalnya untuk membeli makanan dan sejenisnya. Praktek ini sama saja mereka bertaruh, yang kalau harus membayar kepada peserta lain. Tetapi seandainya uang denda itu tidak dikembalikan kepada peserta lain, tentu bukan termasuk judi.

Karena itu untuk amannya, sebaiknya hukuman dengan membayar denda sebaiknya dijauhkan, kecuali terkait dengan pelanggaran hukum negara. Sedangkan pelanggaran kecil dan yang terkait dengan kedisiplinan, sebaiknya digunakan hukuman yang tidak terkait dengan harta/ materi.

source: http://www.eramuslim.com/ustadz/fqk/6927113054-hukum-kuis-berhadiah-kontestannya.htm

The Faith Debate

Interesting Conversation

An atheist professor of philosophy speaks to his class on the problem science has with God. He asks one of his new students to stand and.....

Professor : You are a Muslim, aren't you, son?
Student : Yes, sir.
Professor : So you believe in God?
Student : Absolutely, sir.
Professor : Is God good?
Student : Sure.
Professor : Is God all-powerful?
Student : Yes.
Professor : My brother died of cancer even though he prayed to God to heal him. Most of us would attempt to help others who are ill.But God didn't. How is this God good then? Hmm?

(Student is silent.)

Professor : You can't answer, can you? Let's start again, young fella. Is God good?

Student : Yes.
Professor : Is Satan good?
Student : No.
Professor : Where does Satan come from?
Student : From...God..
.
Professor : That's right. Tell me son, is there evil in this world?
Student : Yes.
Professor : Evil is everywhere, isn't it? And God did make everything. Correct?

Student : Yes.
Professor : So who created evil?

(Student does not answer.)

Professor : Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don't they?

Student : Yes, sir.
Professor : So, who created them?

(Student has no answer.)

Professor : Science says you have 5 senses you use to identify and observe the world around you. Tell me, son...Have you ever seen God?

Student : No, sir.
Professor : Tell us if you have ever heard your God?
Student : No, sir.

Professor : Have you ever felt your God, tasted your God, smelt your God? Have you ever had any sensory perception of God for that matter?

Student : No, sir. I'm afraid I haven't.
Professor : Yet you still believe in Him?
Student : Yes.
Professor : According to empirical, testable, demonstrable protocol, science says your GOD doesn't exist. What do you say to that, son?

Student : Nothing. I only have my faith.
Professor : Yes. Faith. And that is the problem science has.
Student : Professor, is there such a thing as heat?
Professor : Yes.
Student : And is there such a thing as cold?
Professor : Yes.
Student : No sir. There isn't.

(The lecture theatre becomes very quiet with this turn of events.)

Student : Sir, you can have lots of heat, even more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat. But we don't have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero, which is no heat, but we can't go any further after that. There is no such thing as cold. Cold is only a word we use to describe the absence of heat. We cannot measure cold. Heat is energy. Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it.

(There is pin-drop silence in the lecture theatre.)

Student : What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?

Professor : Yes. What is night if there isn't darkness?
Student : You're wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright light, flashing light.... But if you have no light constantly, you have
nothing and it's called darkness, isn't it? In reality, darkness isn't. If it were you would be able to make darkness, darker, wouldn't you?

Professor : So what is the point you are making, young man?
Student : Sir, my point is your philosophical premise is flawed.
Professor : Flawed? Can you explain how?

Student : Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good God and a bad God. You are viewing the concept of God as something finite, something we can measure. Sir, science can't even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one. To view death, as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing. Death is not the opposite of life: just the absence of it. Now tell me, Professor. Do you teach your students that they evolved (Student is from a monkey)?

Professor : If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.

Student : Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?

(The Professor shakes his head with a smile, beginning to realize where the argument is going.)

Student : Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor, are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher?

(The class is in uproar.)

Student : Is there anyone in the class who has ever seen the Professor's brain?

(The class breaks out into laughter.)

Student : Is there anyone here, who has ever heard the Professor's brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established rules of empirical, stable, demonstrable protocol, science says that you have no brain, sir. With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?

(The room is silent. The professor stares at the student, his face unfathomable.
)

Professor : I guess you'll have to take them on faith, son.
Student : That is it sir. The link between man & God is FAITH. That is all that keeps things moving & alive.

PS: I believe you have enjoyed the conversation.
.. and if so... you'll probably want your friends/colleagues to enjoy the same... won't you?

source:
islam_liberal@yahoogroups.com
From: "jip_id"
Date: Wed, 12 Sep 2007 02:58:55 -0000
Subject: Debat tentang Keimanan


baca versi terjemahan

Saturday, January 19, 2008

Ketika System Restore mati (in-active)

Pengalaman kemarin nih 8-Jan-2008 tapi gw ga begitu yakin nama virusnya, cm salah satu hasil google menyebutkan kalo ciri2 berikut adalah virus aksaka, yang penting perhatiin cirinya aja bos..

Ciri-ciri infeksi:
1. Komputer lamban
2. Ctrl + Alt + Del ga bisa dipake
3. System Restore ga bisa di disable, jadi tiap file yg dicurigai sbg virus trus di-delete akan balik lg setelah re-start, cape khan...
4. Regedit ga bisa dipake
5. Antivirus yg udah ada ga bisa dipake
6. Kalo di browse di C: ada file "Windows.exe" 0 Kb tapi sm windows dibaca sbg folder.
7. s/w utk kill proses seperti "killbox.exe" ga bisa dipake

Langkah diagnosa:
1. Colokin flash-disk di PC yg sakit, tunggu beberapa detik, biar virusnya nempel dulu :D
2. Pindahin flash-disk, colok di PC sehat yg ada antivirus ter-update-nya, kebetulan gw pake avast
3. Scan flash-disk, catet file-file yg terdetek sbg virus. Salah satu file yg menonjol "msvbvm60.dll"
4. Google-ing dgn keywords nama2 file di atas.

Langkah penyembuhan:
Singkat cerita, gw udah dapet info tentang si virus berikut obatnya, thanks to google.
Jadi virus ini adalah virus lokal yg dibuat pake VBScript, core nya adalah file "msvbvm60.dll". So file tersebut harus di delete, tapi gmn ya.. setelah re-start pasti nongol lg dan selama virus msh aktif kita ga bs install antivirus, karena semua window dgn title "sav" akan di close sm dia.. hehe.. menarik jg nih..
Dari hasil google gw dapet s/w ansav dan pcmav

Ok sekarang time to attack !!
1. Dari paket ansav.zip ada file .bat yg berfungsi ngembaliin setingan registry.
2. Pada poin ini ctrl+alt+del, regedit dan disable sys-restore udah bisa.
3. Disable sys-restore nya bos.. biar enak :D
4. Kill proses win32.exe dari task mgr.
5. Hapus entry registri yang mengandung nama2 file yg terdeteksi sbg virus di bagian "HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run" dan "HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run"
6. Re-start PC, boot pake disket biar bisa masuk ke DOS murni.
7. Jalanin NC (Norton Commander) buat hapus file msvbvm60.dll, windows.exe dan file2 mencurigakan lainnya.
Kenapa NC? Biar inget masa2 di lab pembajak :D , file2 virus itu di hide, kl kita liat dari windows sm sekali ga kliatan padahal udh show hiden file.. aneh..
8. Re-start PC, boot pake HD, jalanin ansav, clean all file yg dibuat sm si virus.
9. Kalo misalnya window ansav msh langsung di close sm virus (kemaren gw gitu soalnya) pake trik aja, jadi buka ansav.zip dari winzip / winrar trus jalanin ansav.exe dari situ, hehehe.. kena tipu tuh si virus.
10. Selesai.

I Love My Computer.

sumber: pengalaman pribadi