Sunday, January 20, 2008

Debat Keimanan

Percakapan menarik

Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara di depan kelas mengenai permasalahan yang dimiliki ilmu pengetahuan tentang Tuhan. Dia meminta seorang siswa baru utk berdiri dan…

Professor : kamu seorang Muslim, benar nak?
Student : Ya pak.
Professor : Jadi km percaya pada Tuhan?
Student : Tentu saja pak..
Professor : apakah Tuhan itu baik?
Student : tentu.
Professor : apakah Tuhan maha kuasa?
Student : Ya.
Professor : Saudaraku tetap meninggal karena kanker walaupun dia telah berdoa kepada Tuhan utk kesembuhannya. Banyak dari kita akan berusaha menolong orang lain yg sakit. Tapi Tuhan tidak. Jika demikian, bagaimana Tuhan itu bisa baik? Hmm?

(Student terdiam.)

Professor : Kamu tdk bisa menjawab kan ? Mari mulai lagi, anak muda. Apakah Tuhan itu baik?

Student : Ya.
Professor : Apakah setan itu baik?
Student : Tidak.
Professor : Darimana setan berasal?
Student : Dari...Tuhan.. .
Professor : Itu benar. Katakan padaku nak, apakah ada kejahatan di dunia ini?

Student : Ya.
Professor : Kejahatan ada dimana-mana kan ? Dan Tuhan-lah yang menciptakan segala sesuatu. Benar?

Student : Ya.
Professor : jadi siapa yang menciptakan kejahatan?

(Student tidak menjawab.)

Professor : Apakah ada penyakit? Perbuatan tak bermoral? Kebencian? Keburukan? Semua hal buruk ini ada di dunia, ya kan ?

Student : Ya pak.
Professor : jadi siapa yang menciptakan itu semua?

(Student tidak menjawab.)

Professor : ilmu pengetahuan mengatakan kamu mempunyai 5 indera yang kamu gunakan untuk mengidentifikasi dan mengamati lingkungan sekitarmu. Katakan padaku nak.. apakah kamu pernah melihat Tuhan?

Student : tidak pak.
Professor : katakan pada kami, apakah kamu pernah mendengar Tuhan-mu?

Student : Tidak pak.
Professor : pernahkah kamu merasakan Tuhan, mencicipi Tuhan mu, mencium aroma Tuhan? Apakah inderamu pernah menerima sensor tentang keberadaan Tuhan?

Student : tidak pak, saya rasa belum pernah.
Professor : sampai saat ini kamu masih percaya kepada-Nya?
Student : Ya.
Professor : berdasarkan empiris, percobaan, protokol demonstrasi, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhan mu tidak ada. Apa pendapatmu tentang itu nak?

Student : tidak ada. Saya hanya punya keimanan.
Professor : Ya. Keimanan. Dan itulah permasalahan yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan

Student : Professor, apakah ada sesuatu seperti panas?
Professor : Ya.
Student : dan apakah ada sesuatu seperti dingin?
Professor : Ya.
Student : tidak pak. Tidak ada

(ruang kelas menjadi sangat sunyi dengan pembalikan keadaan ini)

Student : pak, anda bisa punya banyak panas, bahkan lebih banyak panas, super panas, mega panas, sedikit panas atau tidak ada panas. Tapi kita tidak punya sesuatu yang disebut dingin. Kita dapat mencapai 458 derajat dibawah nol, dimana tidak ada panas, tapi kita tidak dapat lebih jauh lagi dari itu. Tidak ada sesuatu yang kita sebut dingin. Dingin hanyalah kata yang kita gunakan untuk menggambarkan ketiadaan panas. Kita tidak dapat mengukur dingin. Panas adalah energi. Dingin bukanlah kebalikan dari panas, pak, tapi hanyalah ketiadaan dari panas.

(suasana menjadi sangat sepi)

Student : bagaimana dengan gelap, profesor? Apakah ada sesuatu seperti kegelapan?

Professor : ya, apakah yang disebut malam jika tidak ada gelap?

Student : anda salah lagi profesor. Kegelapan adalah ketiadaan dari sesuatu. Anda bisa punya cahaya rendah, cahaya normal, cahaya terang, cahaya berkedip.. tapi jika anda tiba-tiba kehilangan cahaya, anda tidak punya apa-apa kan ? Pada kenyataannya, kegelapan tidak ada. Jika itu ada anda akan dapat membuat gelap, lebih gelap, ya kan ?

Professor : jadi apa maksudmu, anak muda?
Student : pak, maksud saya adalah dasar pemikiran filosofi anda cacat.

Professor : cacat? Dapatkah kamu terangkan mengapa?
Student : pak, anda membahas dasar pemikiran tentang ke-dua-an (pasangan). Anda berargumen ada hidup dan ada mati, ada Tuhan baik dan Tuhan jahat. Anda memperlihatkan konsep tentang keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas, sesuatu yang dapat kita ukur. Pak, ilmu pengetahuan tidak dapat menjelaskan tentang pikiran. Pikiran menggunakan listrik dan magnet. Tapi tidak pernah dapat dilihat, tidak pernah dapat dimengerti sepenuhnya. Untuk melihat kematian, sebagai kebalikan dari kehidupan adalah dengan mengabaikan fakta bahwa kematian tidak akan ada sebagai sesuatu yang substansial. Kematian bukan kebalikan dari kehidupan: hanya ketiadaan dari itu. Sekarang katakan padaku profesor. Apakah anda mengajar siswa anda yang merupakan hasil evolusi (siswa berasal dari monyet)?

Professor : jika anda merujuk pada proses evolusi alami, ya tentu saja.

Student : apakah anda pernah mengamati proses evolusi dengan mata anda sendiri pak?

(profesor menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, mulai menyadari arah argumen)

Student : karena tidak ada yang pernah menyaksikan proses evolusi dan bahkan tidak dapat membuktikan bahwa proses ini sedang berlangsung, apakah anda tidak mengajarkan opini anda pak? Apakah anda bukan ilmuwan melainkan pendeta?

(kelas bergemuruh)

Student : apakah di kelas ini ada yang pernah melihat otak profesor?

(seluruh kelas tertawa)

Student : apakah disini ada yang pernah mendengar otak profesor, merasakannya, menyentuhnya atau mencium aromanya? Tidak ada yang pernah melakukan itu. Jadi berdasarkan aturan empiris, protokol demonstrasi, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa anda tidak mempunyai otak pak. Dengan segala hormat, pak, bagaimana kami mempercayai kuliah anda pak?

(ruangan sunyi. Profesor menatap si siswa, wajahnya menunjukkan bahwa dia tidak menyangka hal ini)

Professor : kurasa anda harus menerima itu semua dengan keimanan, nak.

Student : itulah pak. keterkaitan antara manusia dan Tuhan adalah IMAN.

Itulah yang membuat segalanya hidup dan berjalan.

PS: saya percaya anda menikmati percapakan ini.. jika demikian.. anda mungkin ingin teman-teman anda utk dapat menikmati hal yang sama, ya kan ?

sumber: islam_liberal@ yahoogroups. com
From: "jip_id"
Date: Wed, 12 Sep 2007 02:58:55 -0000
Subject: Debat tentang Keimanan

baca artikel asli dalam bhs inggris

No comments: